Perayaan Lebaran di Seluruh Dunia di Tengah Pandemi Corona

Katakepri.com, Jakarta – Perayaan Idul Fitri kali ini sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Umat muslim di seluruh dunia merayakan lebaran di bawah kebijakan pembatasan dan lockdown.

Tindakan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah di berbagai negara untuk memutus penularan dan memperlambat penyebaran virus Corona yang saat ini telah menginfeksi lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 300 ribu jiwa di antaranya.

Biasanya perayaan lebaran identik dengan berkumpul bersama keluarga dan kolega yang dibarengi dengan silaturahmi. Namun tahun ini jutaan orang ‘terkurung’ di rumah karena adanya kekhawatiran akan penularan Corona.

Mengutip The Guardian, perayaan Idul Fitri di beberapa negara seperti Turki, Irak, dan Yordania telah melarang segala jenis pertemuan selama lebaran. Mesir telah memperpanjang jam malamnya. Sementara itu, di Arab Saudi, rumah bagi kota suci Mekah dan Madinah, hanya mengizinkan warganya untuk meninggalkan rumah saat ingin membeli makanan dan obat-obatan.

Di Yerussalem, kompleks Masjid Al-Aqsa, salah satu situs suci bagi umat Islam, ditutup tiga hari selama perayaan Idul Fitri, meski sebagian besar pembatasan dan lockdown di wilayah tersebut telah berakhir.

Untuk Indonesia sendiri, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah menetapkan larangan mudik sejalan dengan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Di Iran, salah satu negara yang paling terdampak di Timur Tengah, memberlakukan pembatasan menjelang libur lebaran dan membatalkan perayaan doa bersamma di Tehera yang biasanya dipimpin oleh Ayatollah Ali Khamenei.

Taliban di Afghanistan telah mendeklarasikan gencatan senjata Idul Fitri selama tiga hari mulai pada hari Minggu, tutur seorang juru bicara kelompok dalam cuitan di Twitter. Itu terjadi setelah pertempuran intensif antara pihak-pihak yang bertikai meskipun pandemi coronavirus.

Saat ini banyak kelompok agama yang mendorong tempat ibadah untuk dibuka kembali. Namun pertemuan keagamaan telah berulang kali membuktikan infeksi massal. Seluruh umat disarankan untuk beribadah di rumah saja selama pandemi COVID-19. (Red)

Sumber : detik.com