Katakepri.com, Bandung – Wakil Ketua Tim Dokter Infeksi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Anggraini Alam mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu panik berlebihan dengan penyebaran virus corona COVID-19.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata 80 persen pasien yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) secara global tergolong ringan dan bisa sembuh sendiri, walau kini belum ada obat apalagi vaksinnya. “Seperti halnya sakit virus lain artinya (pasien Corona) bisa sembuh sendiri, itu khasnya penyakit virus,” ujarnya kepada Tempo.
Gejala infeksi COVID-19, menurut Anggraini, tidak bisa dibedakan dengan flu biasa namun sudah ada kriteria kasusnya dari WHO dan Kementerian Kesehatan yang jadi panduan dokter.
Data lain misalnya rata-rata 20 persen dari total kasus global pasien terinfeksi virus Corona yang mengalami gejala berat, yaitu disertai sesak napas atau pneumonia. Dari jumlah itu, rata-rata 5 persen pasien memerlukan ventilator atau alat bantu pernapasan. “Dan angka kematiannya sekitar 2 persen,” ujarnya di RS Hasan Sadikin Bandung Selasa 3 Maret 2020.
Angka kematian kasus virus Corona disebutnya lebih rendah dari kasus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan juga masih lebih tinggi kasus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-related coronavirus) yang mencapai 34,5 persen dari jumlah pasien. Namun COVID-19 diketahui masih lebih tinggi dari flu pandemi H1N1.
Walau begitu, menurut Anggraini, wajar jika masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia panik dan takut terhadap virus Corona. “Karena kita sedang menghadapi jenis penyakit yang baru, belum banyak yang kenal,” ujarnya.
Apalagi belakangan kasus infeksi merebak di berbagai negara seperti Iran, Korea, dan Italia dengan angka belasan hingga puluhan meninggal dunia. “Umumnya yang meninggal usia tua, ada kelainan jantung atau punya diabetes, pernah stroke, merokok, dan banyaknya laki-laki,” kata Anggraini.
Dia meminta masyarakat tidak panik dan takut berlebihan apalagi sampai memborong barang di kota-kota besar. “Seolah-olah kalau kena virus Corona akan mati.”
Menurut Anggraini udara Indonesia bagus dengan kelembaban tinggi pun sinar mataharinya untuk menjaga kesehatan. “Virus tidak suka kondisi seperti itu, ditambah makanan sehat dan rajin cuci tangan,” katanya. Dia mempersilakan orang yang minum jamu agar tubuhnya senantiasa fit. (Red)
Sumber : tempo.co