Perum Bulog Subdivre Tanjungpinang Menyayangkan Sikap Dinsos dan E-Warung Penyebab Beras Turun Mutu

Katakepri.com, Tanjungpinang – Memiliki stok beras yang cukup banyak di Gudang, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Subdivre Kota Tanjungpinang dalam waktu dekat akan kembali mendatangkan1500 ton beras.

Hal itu diakatan langsung Kepala Operasional Harga Pasar dan Pengadaan Bulog Sub Divre Tanjungpinang, Hendra Gunafi, di Kantor Bolog Subdivre Tanjungpinang, Km 05 atas, Jumat (21/02).

Hendra, sapaanya memperkirakan persediaan atau stok beras di Gudang Bulog yang saat ini mencapai 2000 ton tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar 5 bulan kedepan.

“Dari stok beras yang saat ini masih ada lebih kurang 2000 ton, kita usulkan lagi 1500 ton untuk cadangan kebutuhan kita kedepan. InsyaAllah amanlah,” ucap Hendra.

Menurut Hendra, penambahan 1500 ton beras tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar di wilayah kerja Bulog Subdivre Tanjungpinang yang membawahi beberapa daerah. Diantaranya, Tanjungpinang, Anambas, Dabo Singkep dan Natuna.

Disinggung kondisi beras turun mutu yang sempat diisukan akan dimusnahkan, Hendra, dengan tegas menampiknya. Ia menyebut, beras turun mutu itu saat ini sudah dilokalisir di tempat yang lebih aman sembari menunggu proses pelelangan dari pusat.

“Kurang lebih beras turun mutu itu sekitar 500 ton, sampai saat ini beras itu masih kita simpan dan kita rawat. Kita tidak tau berapa lama lagi prosesnya, itu urusan pusat,” terangnya.

Hendra menilai, faktor yang mepengaruhi terjadinya kondisi beras turun mutu itu ialah, masa simpan yang terlalu panjang serta terhambat dan berkurangnya saluran retrebusi kepada Bulog.

Handra dalam hal ini menyayangkan sikap Dinas Sosial (Dinsos) Tanjungpinang dan E-Warung yang tidak pernah mengambil beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Bulog.

“Saluran tetap yang tidak tetap Inilah salah satu penghambat saluran distribusi kita, krena satu sisi beras sudah kita siapkan dan kita cadangkan, namun mereka tidak mengambil beras kepada kita,” pungkasnya. (Angga).