Katakepri.com, Jakarta – Dugaan penggunaan ‘chemsex’ dalam kasus perkosaan 48 pria di Inggris oleh Reynhard Sinaga menjadi salah satu topik terpopuler sepanjang pekan. Juga terkait kondisi kejiwaan sang ‘predator’ seks.
Tuduhan penggunaan ‘chemsex‘ atau obat-obatan untuk pesta seks dalam kasus perkosaan oleh Reynhard Sinaga muncul dalam persidangan, karena para korban umumnya tak sadarkan diri setelah diberi minuman. Diyakini, Reynhard mencampurnya dengan GHB (gamma-hydroxybutyrate) atau obat sejenis.
Dikenal juga sebagai ‘G’ atau ‘ekstasi cair’, GHB dikatakan cukup populer di kalangan gay sebagai ‘chemsex’. Kaum heteroseks juga memakainya sebagai ‘party drug’, dengan efek membangkitkan euforia dan gairah seks. Belakangan, obat ini punya reputasi buruk sebagai ‘date rape drug’.
Baca juga: Korban Reynhard Sinaga Tak Sadar Saat Diperkosa, Dibius ‘Chemsex’? |
Terkait kondisi kejiwaan sang ‘predator’ seks, banyak komentar muncul terkait tidak adanya penyesalan dan kecenderungan Reynhard untuk selalu tersenyum meski divonis bersalah melakukan kejahatan berat. Beberapa penyidik mengaitkannya dengan ciri-ciri psikopat dan sosiopat.
Baca juga: Reynhard Sinaga Sering Senyum Saat Persidangan, Tanda Psikopat? |
Kondisi kejiwaan lain yang juga dikaitkan dengan Reynhard adalah narsistik, yakni kondisi mental yang dicirikan dengan kebutuhan akan perhatian dan kekaguman berlebih. Tudingan ini muncul karena sebelumnya ia punya banyak kekasih.
“Akan tetapi di balik topeng kepercayaan diri yang ekstrem ini terdapat harga diri yang rapuh yang rentan terhadap kritik sekecil apa pun,” tulis Mayoclinic soal gangguan kepribadian narsistik. (Red)
Sumber : detik.com