WHO Sebut Mikroplastik di Botol Air Minum Kemasan Tidak Berbahaya

Katakepri.com, Jakarta – Sebuah analisis baru-baru ini dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang mikroplastik dalam air minum kemasan mengatakan bahwa mikroplastik dengan ukuran melebihi 150 mikrometer tidak mungkin diserap oleh tubuh. Tidak ada definisi yang disepakati secara universal tentang plastik mikro tetapi umumnya dianggap lebih kecil dari setengah milimeter.

“Berdasarkan informasi terbatas yang kami miliki, mikroplastik dalam air minum tampaknya tidak menimbulkan risiko kesehatan pada level saat ini,” kata Dr Maria Neira, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat, Lingkungan dan Penentu Sosial Kesehatan di WHO, dikutip dari Medical News.

“Tetapi kita perlu mencari tahu lebih banyak. Kita juga perlu menghentikan peningkatan polusi plastik di seluruh dunia,” sambungnya.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada hari Kamis (29/8), WHO menyerukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari dampak mikroplastik pada kesehatan manusia karena penelitian saat ini yang tersedia tidak dapat diandalkan.

Baca juga: Tubuh Mengonsumsi Sekitar 2.000 Partikel Plastik yang Berasal dari Makanan Ini

Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa mikroplastik yang ukurannya lebih besar dari 150 mikrometer atau setara dengan ukuran diameter rambut yang paling tidak berbahaya. Partikel yang lebih kecil berpotensi melewati dinding saluran pencernaan dan tersangkut, tetapi para peneliti percaya mereka tidak mungkin menumpuk dalam jumlah yang berbahaya.

Sampai saat ini belum ada penelitian soal nanoplastik terkecil dengan ukuran kurang dari 1 mikrometer dan dampaknya terhadap kesehatan. Meski demikian ada beberapa studi yang menijukkan bahwa konsumsi mikroplastik dapat menyebabkan peradangan hati.

Sayangnya, WHO menemukan studi ini tidak dapat diandalkan dan tidak sebanding dengan tingkat paparan mikroplastik dalam botol air minum plastik.

Sebuah studi oleh World Wildlife Fund menuliskan bahwa rata-rata, populasi dunia mengonsumsi 100.000 mikroplastik setiap tahun. Dengan kata lain, dikonsumsi 21 gram sebulan atau 250 gram mikroplastik setahun.

Sejauh ini, belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia yang menuliskan tentang bahaya kesehatan terkait dengan plastik mikro dalam air minum kemasan. (Red)

Sumber : detik.com