Katakepri.com, Jakarta – Hepatitis berasal dari kata hepar (hati) dan titis (radang). Penyakit radang hati ini tidak hanya disebabkan oleh virus, namun juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti konsumsi obat, alkohol atau perlemakan hati.
“Kalau sudah bicara masalah virus itu bisa menular. Yang namanya benda asing, yang namanya antigen, kalau berpindah ke orang lain ya tertular. Jadi semua hepatitis ini menular, tapi jalurnya beda-beda,” terang Dr dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM, saat ditemui di kawasan Thamrin, Minggu (28/7/2019).
Hepatitis terbagi menjadi lima tipe, yakni A, B, C, D, dan E. Kelima tipe ini bukanlah tingkatan dan memiliki sifat yang berbeda-beda, yang kerap jadi salah pemahaman di masyarakat.
Hepatitis A umumnya ditularkan melalui makanan. dr Irsan mencontohkan seperti kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A yang baru-baru ini terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Sekitar 1021 warga terjangkit virus tersebut, yang diduga berasal dari aliran sungai yang tercemar yang digunakan oleh warga sehari-hari.
“Untuk A bisa (tertular dari pinjam-meminjam alat makan). Bisa kalau misalnya jorok nih dia, bisa tertular melalui ditelan,” kata dr Irsan.
Untuk tipe B dan C, keduanya tidak menular melalui makanan, namun melalui darah dan cairan tubuh. Untuk hepatitis B, ada penularan vertikal di mana sang ibu menularkan kepada bayinya saat hamil.
Kedua tipe selanjutnya, D dan E, masih terhitung cukup langka di Indonesia. Hepatitis D umumnya terjadi pada pasien hepatitis B yang mengalami komplikasi, sementara hepatitis E cara penularannya hampir mirip seperti hepatitis A.
World Hepatitis Day atau Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli di seluruh dunia. Tiap tahunnya ada tema tertentu yang diusung, di mana tahun ini mengambil tema ‘Find the Missing Millions’.
Dijelaskan oleh dr Irsan, tema ini mengacu pada penyakit hepatitis yang sebagian besar tidak memiliki gejala awal, sehingga kerap diabaikan. Penyakit hepatitis disebabkan oleh virus yang menyerang hati atau liver, yang pada kasus serius bisa menyebabkan sirosis hati hingga kanker hati.
“Orang kalau mendengar kata HIV, sudah pasti takut. Tapi kalau hepatitis nggak. Kalau dipakai angka 1 dari 10 tadi, berarti di antara 10 orang ada yang kena hepatitis tapi belum cek. Nggak ada gejala kan, baik-baik saja. Hepatitis sebagian besar nggak ada gejala, bahkan sudah kanker hati pun sebagian besar nggak ada gejala. Makanya angka harapan hidup kanker hati itu masih pendek sampe sekarang, sekitar 5-6 bulan karena ketahuannya terlambat,” pungkasnya. (Red)
Sumber : detik.com