Hapus Nama Astronaut Kulit Hitam, NASA Tuai Kecaman

katakepri.com, Jakarta – Keputusan NASA membatalkan partisipasi salah satu astronaut dalam misi mereka berikutnya menimbulkan kecaman hingga pembuatan petisi.

Jeanette Epps, astronot asal Amerika Serikat ini, harus gigit jari setelah NASA menghapus namanya dari misi Expedition 56 dan 57 ke International Space Station (ISS).

Rencananya, misi tersebut akan dilangsungkan pada Juni mendatang, dengan menggunakan Soyuz, kendaraan antariksa milik Rusia, yang diterbangkan dari Kazakhstan.

Padahal, wanita berusia 47 tahun ini akan menjadi angkasawan berdarah Afrika-Amerika pertama yang didaulat menjadi kru di stasiun luar angkasa tersebut, seperti detikINET kutip dari BBC, Senin (22/1/2018).

Jeanette sendiri sempat menunjukkan antusiasmenya terhadap keikutsertaannya dalam Expedition 56 dan 57. “Saya sangat antusias saat berpikir bahwa saya akan pergi ke luar angkasa,” ujarnya saat diwawancara dengan majalah Elle.

“Saat orang-orang kembali dari antariksa, saya melihat betapa mereka sangat menginginkan untuk kembali ke sana,” ia menambahkan.

Tapi Jeannette harus gigit jari lantaran posisinya akan digantikan oleh Serena Auñón-Chancellor, yang memang menjadi wakil dari Jeanette pada misi kali ini.

Keduanya sempat tergabung bersama-sama di angkatan astronot NASA ke 20 yang terpilih pada Juni 2009. Mereka beranggotakan sembilan orang, dengan tujuh di antaranya sudah merasakan atmosfer luar angkasa.

Badan antariksa Amerika tersebut tidak memberikan alasan yang jelas terkait dengan gagalnya Jeanette untuk meluncur ke ISS. Namun mereka tetap mempertimbangkan wanita kelahiran Syracuse, New York, ini terhadap misi selanjutnya.

Lebih lanjut, NASA mengatakan bahwa mereka akan menempatkan Jeanette kembali ke Johnson Space Center di Houston, AS, untuk mengambil tugas di Astronaut Office, sebagaimana tertulis dalam situs resminya.

Dikecam Sang Kakak

Keputusan NASA untuk menarik mundur Jeanette dari Expedition 56 dan 57 menuai kecaman keras dari sang kakak, Henry Epps. Ia menulis di laman Facebook, bahwa adiknya sudah berjuang melawan rasisme dan misogini hingga sampai di titik sejauh ini.

Ironisnya, ia menambahkan, NASA justru menahannya untuk melangkah lebih jauh lagi setelah segala pengorbanan yang dilakukannya.

Tulisannya tersebut pun memicu lahirnya petisi dalam situs MoveOn.org yang meminta agar Jeanette mendapatkan kembali misinya. Sampai saat ini, sudah ada 532 orang yang berpartisipasi, dengan target mencapai 750.

Meskipun Henry mengatakan bahwa bukan dirinya yang menginisiasi gerakan tersebut, namun ia mengaku sudah menjadi partisipan, pun dengan anggota keluarga yang lain. (Red)

Sumber : detik.com