Anies: Rumah DP Nol Rupiah untuk Kurangi Kesenjangan

katakepri.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, program hunian “down payment” atau uang muka nol rupiah bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di ibukota. Anies mengatakan, dengan program ini warga Jakarta yang berpenghasilan rendah berkesempatan memiliki rumah dengan harga terjangkau

“Pembangunan hunian melalui program DP nol rupiah merupakan salah satu upaya kami dalam rangka meminimalisir kesenjangan ekonomi di Kota Jakarta,” kata Anies di Jakarta, Jumat (19/1).

Melalui program tersebut, menurutnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ada di Jakarta memiliki kesempatan untuk memiliki tempat tinggal dengan harga yang terjangkau. “Dengan adanya program DP nol rupiah, kami ingin sekali memenuhi hak asasi warga Jakarta, terutama yang berpenghasilan rendah, untuk bisa memiliki tempat tinggal,” ujar Anies.

Selama ini, dia menuturkan yang mampu mengakses kredit kepemilikan rumah di ibukota hanya warga yang berpenghasilan baik. Sedangkan warga yang termasuk dalam kategori MBR baru dapat mengakses kredit untuk kepemilikan kendaraan roda dua.

“Kondisi itu lah yang semakin memperbesar kesenjangan antara warga yang berpenghasilan baik dan warga yang tergolong MBR. Nilai aset yang dimiliki warga berpenghasilan baik, rumah misalnya, terus meningkat, sedangkan aset yang dimiliki MBR kian menurun,” tutur Anies.

Karena itu, dia pun mengharapkan program hunian DP nol rupiah itu nantinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh MBR, sehingga bisa memiliki tempat tinggal.

“Kalau sudah bisa punya rumah, artinya MBR juga memiliki kesempatan untuk memiliki aset yang nilainya terus mengalami peningkatan. Dengan begitu, kesenjangan ekonomi dapat diminimalisir,” ungkap Anies.

Pada Kamis (18/1), Pemprov DKI Jakarta telah resmi memulai pembangunan hunian untuk Program DP Nol Rupiah yang bernama Kelapa Village yang berlokasi di Jalan H Naman, Kelurahan Pondok Gede, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Hunian tersebut dibangun di atas lahan milik salah satu BUMD DKI Jakarta, yakni PD Pembangunan Sarana Jaya. Hunian itu berbentuk rumah susun (rusun) dengan 20 lantai dan total 703 unit hunian yang terdiri dari 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21. (Red)

Sumber : republika.co.id