katakepri.com, Ambon – Suasana persaudaraan terlihat di sejumlah kawasan di Kota Ambon saat Perayaan Hari Natal, Senin (25/12/2017).
Banyak dari warga muslim mengunjungi kerabatnya yang merayakan Natal sambil berjabat tangan dan memberikan ucapan selamat.
Di beberapa kawasan terlihat warga yang mengenakan busana muslim mendatangi perkampungan yang sebagian besar warganya beragama Kristen seperti di kawasan Kudamati, Lateri, Mardika dan sejumlah kawasan lainnya untuk bersilaturahim dengan kerabatnya yang merayakan Natal.
Emi Hasan salah seorang warga Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau kepada Kompas.com di kawasan Lateri Kecamatan Baguala megaku kebiasaan mengunjungi kerabatnya yang beragama Kristen saat perayaan Natal, sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya.
“Kita sudah semacam saudara. Setiap tahun saya selalu ke sini, tahun kemarin juga datang kesini,”kata Emi di rumah keluarga Radjabaicole yang beragama Kristen.
Emi yang datang bersama sejumlah rekannya itu tampak terlihat begitu akrab dengan kerabat yang dikunjunginya itu. Dia dan rekan-rekannya bahkan makan bersama dan tampak santai bercerita di rumah kerbatnya yang non muslim itu tanpa sedikit pun rasa cemas.
Sementara Dhila warga Galunggung yang ditemui di kawasan Poka mengaku dia bersama suaminya sejak siang telah mengunjungi beberapa rumah rekan dan kerabatnya yang merayakan Natal.
“Di Ambon saling mengunjungi saat lebaran dan Natal itu sudah menjadi tradisi, dan itulah wujud hakiki persaudaraan kami disini,”ujarnya.
Dia mengatakan saling mengunjungi disaat hari besar keagamaan bagi warga Ambon merupakan sebuah hal yang sudah berlangsung sejak lama, dankebiasaan itu hingga kini masih terus terjaga di masyarakat.
“Tidak tahu dengan daerah lain tapi di Ambon tradisinya sudah begitu, malah kalau kita tidak datang kita yang tidak enak sendiri begitupun sebaliknya saat lebaran,”akunya.
Kebiasaan saling mengunjungi saat perayaan Natal dan Idul Fitri di Kota Ambon telah menjadi tradisi selama ini. Tidak hanya saat Natal, saat lebaran tiba warga Kristiani juga banyak mengunjungi kerabatnya yang beragama muslim untuk bersilaturahim.
Sosialog IAIN Ambon, DR Abdul Manaf Tubaka mengatakan kebiasaan saling mengunjungi antarsesama umat beragama saat hari besar keagamaan merupakan wujud manisfestasi dari nilai-nilai persaudaraan orang bersaudara di Maluku.
Menurut dia tradisi yang mengakar di masyarakat Maluku tersebut telah menjadi simbol persaudaraan yang tidak dapat dipsahkan oleh sekat-sekat perbedaan apapun.
“Jadi hal ini bukan hanya sekedar toleransi semata namun telah menjadi simbol persaudaraan masyarakat di Maluku,” katanya. (Red)
Sumber : kompas.com