Bernuansa Melayu, Laluan Madani Flyover Tercantik di Indonesia

katakepri.com, Batam – Budaya Melayu, tepuk tepung tawar tepat di tengah Flyover Simpang Jam mengawali seremoni peresmian jembatan layang pertama di Batam tersebut, Kamis (21/12). Tepuk tepung tawar dilakukan oleh Walikota Batam bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD).

Usai tepuk tepung tawar dan doa keselamatan, acara peresmian dilanjutkan dengan ujicoba perdana di flyover yang diberi nama Laluan Madani ini. Komunitas mobil dan motor serta masyarakat umum ikut meramaikan jalan layang tersebut. Bahkan Gubernur dan FKPD Kepulauan Riau ikut menjajal flyover bernuansa melayu itu.

“Walaupun bentang tidak panjang, cuma 165 meter, tapi dari Kementerian kami cukup kagum karena Laluan Madani ini salah satu flyover tercantik di Indonesia saat ini,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Junaidi.

Ornamen melayu terpampang mulai dari badan flyover, hingga lampu hias, dan tamannya. Junaidi mengatakan semoga dengan dipercantiknya jalan layang ini memancing lebih banyak pembangunan di Batam dari anggaran pemerintah pusat.

“Begitu juga di Simpang KDA, kami bikin tembok yang bagus. Mudah-mudahan memancing untuk dapat pembangunan lainnya,” kata pria yang membawahi wilayah kerja Jambi dan Kepulauan Riau ini.

Tahun depan, kata Junaidi, akan dibangun satu lagi jalan layang di Batam. Lokasinya sekitar 3 kilometer dari Laluan Madani. Tepatnya berada di Simpang Kabil, Kepri Mall. Persimpangan antara Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudirman ini merupakan salah satu titik tersibuk di Kota Batam selain Simpang Jam.

Menurut Junaidi, apabila tidak dibangun flyover di simpang ini, akan terjadi kemacetan sampai di Laluan Madani. Karena terjadi penyempitan lajur dari arah Simpang Jam menuju Simpang Kabil.

“Kalau tidak dibangun akan terjadi bottleneck. Kami sudah lakukan kajian ekonomi, memang harus dibangun. Dan sewaktu kunjungan Pak Menteri ke Batam kemarin, Pak Menteri janjikan Simpang Kabil tidak batal dibangun,” ujarnya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengaku bangga dengan adanya flyover ini karena kembali mengangkat nama Batam. Namun ia akui perjuangan belum berakhir karena masih banyak tugas untuk pembangunan selanjutnya.

“Tugas kami di kota dan provinsi untuk bangun jalan mengimbangi flyover. Saya sudah anggarkan Rp 360 miliar untuk perbaikan jalan se-Kota Batam. Jalan sekitar sini akan mulai saya lebarkan lagi supaya seimbang dengan flyover. Apa yang Kementerian PUPR lakukan, saya ikut terus. Supaya ada keseimbangan dalam pembangunan itu sendiri,” kata Rudi.

Flyover Laluan Madani ini dibangun selama 733 hari, terhitung 15 Desember 2015 sampai 20 Desember 2017. Kepala Satker Flyover, Heru Setiawan mengatakan sehari sebelum peresmian sudah dilakukan pengecekan akhir. Dan pekerjaan dinyatakan selesai 100 persen.(Red/Hum)