Jumlah Rumah yang Dapat KPR Subsidi akan Naik 2 Kali Lipat di Tahun 2018

katakepri.com, Jakarta- Pemerintah yakin industri properti tahun depan akan membaik seiring dengan kondisi perekonomian yang masih terjaga. Selain itu program fasilitas pembiayaan properti juga masih akan ditingkatkan bahkan hampir 2 kali lipat

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti mengatakan selama 2017 diperkirakan KPR Bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah menyasar 21.000 unit rumah, Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk 140.000 unit rumah, dan Bantuan Uang Muka (BUM) 160.000 unit rumah.

“Dalam rangka penyaluran bantuan pembiayaan perumahan, direktorat jenderal melakukan kerja sama dengan bank pelaksana. Selama Tahun 2017, telah dilakukan penandatanganan MoU dengan 14 bank, baik dengan bank umum nasional maupun bank daerah,” tuturnya dalam acara Outlook Pembiayaan Perumahan Indonesia Tahun 2018 di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

(Rumah KPR subsidi Puspandari III Tanjungpinang, Foto : Istimewa)

Lana menambahkan ada 10 provinsi dengan realisasi penyaluran bantuan pembiayaan perumahan terbesar sepanjang 2015-2017, di antaranya Jawa Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Riau, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat.

Sementara untuk tahun depan diperkirakan bantuan KPR bersubsidi tersebut akan ditingkatkan hampir dua kali lipat dari sisi jumlah unit dari realisasi 2017. Untuk alokasi bantuan pembiayaan perumahan FLPP ditargetkan 42.000 unit, SSB ditargetkan 225.000 unit dan BUM ditargetkan 344.500 unit untuk 2018.

Menurut Lana kondisi perekonomian di tahun depan juga diprediksi akan mendukung pertumbuhan industri properti. Pertumbuhan ekonomi tahun depan yang diprediksi mencapai 5,4% dengan tingkat inflasi 3,5% diyakini salah satunya disumbang dari sektor properti.

“Pertumbuhan tersebut tentunya akan berdampak pada sektor properti yang memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini tentunya akan meningkatkan tingkat pasokan dan permintaan sektor properti. Selain kondisi ekonomi global, faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan sektor properti di Indonesia ialah sektor perumahan yang juga mendorong sektor lainnya dalam konteksnya membangun rumah,” tandasnya. (Red)

Sumber : detik.com