katakepri.com, Jakarta – Pernyataan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia atau ICMI Jimly Asshiddiqie yang mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo menjabat dua periode menuai protes dari internal ICMI.
Pernyataan itu disampaikan Jimly saat Pembukaan Silaturahim Kerja Nasional ICMI Se-Indonesia dan HUT Ke-27 ICMI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017). Presiden Joko Widodo turut hadir dan membuka acara tersebut.
(Baca juga: ICMI Dukung Jokowi Dua Periode)
“Dengan tetap senantiasa berpikir kritis, ICMI tidak pernah ragu, tidak perlu dan tidak boleh ragu lagi untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun,” kata Jimly saat berpidato di depan Jokowi dan jajaran ICMI se-Indonesia.
Namun, pernyataan Jimly tersebut tidak didukung penuh oleh seluruh anggota organisasinya. ICMI Organisasi Wilayah Jawa Barat, misalnya, langsung menerbitkan pernyataan sikap untuk memprotes pidato Jimly.
“Pernyataan tersebut adalah merupakan pandangan pribadi dan bukan pernyataan atau sikap organisasi ICMI, karena pernyataan tersebut tidak dilakukan melalui proses rapat, musyawarah, atau mekanisme organisasi,” kata Ketua ICMI Orwil Jawa Barat Moh Najib dalam pernyataan sikapnya, Sabtu (9/12/2017).
Najib mengatakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada Jimly dan juga kepada beberapa pengurus Harian ICMI Pusat. Hasilnya, pernyataan Jimly itu bersifat spontan.
“Diakui sebagai pandangan pribadi, bukan pandangan organisasi ICMI, karena selama ini secara kelembagaan ICMI belum pernah membahas dan menetapkan keputusan dukungan kepemimpinan presiden dua periode,” ujarnya.
Najib menegaskan, ICMI merupakan organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi partai politik.
Berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, ICMI merupakan organisasi kecendekiawanan, yang bertujuan mengabdi dalam upaya menciptakan masyarkat madani. (Red)
sumber : kompas.com