katakepri.com, Detroit – Ajang UFC 218 di Little Caesars Arena, Detroit, Sabtu (Minggu WIB) menghasilkan kejadian spektakuler saat satu pukulan petarung Francis Ngannou menjatuhkan jago kelas berat Alistair Overeem.
Dalam pertarungan dua raksasa ini, keduanya sebenarnya bertarung rapat pada awal ronde pertama. Ngannou mampu memojokkan Overeem sebelum keduanya dipisahkan wasit Dan Miragliotta.
Namun pemisahan ini justru menjadi awal neraka buat Overeem. Ngannou langsung melepaskan sebuah pukulan hook kiri yang keras, mengayun kepala Overeem yang langsung jatuh tak sadarkan diri di kanvas Octagon.
Begitu kerasnya pukulan Ngannou sampai oleh media disamakan dengan kerasnya pukulan George Foreman saat menjatuhkan Joe Frazier pada perebutan gelar juara dunia tinju kelas berat pada 1973. Bahkan pukulan ini pun berpotensi menjadi pukulan terbaik tahun ini pada UFC.
Ngannou yang baru bergabung dengan UFC pada Desember 2015 memang memiliki pukulan yang keras. Begitu kerasnya pukulan tersebut menghantam Overeem, sehingga petarung asal Belanda ini masih belum sadar sepenuhnya saat Ngannou diwawancara usai wasit mengumumkan kemenangannya.
Presiden UFC, Dana White langsung mengumumkan kemungkinan Ngannou untuk bertarung dengan juara kelas berat Stipe Miocic. Meski omongan White kerap berubah, namun Ngannou sudah menyatakan siap menghadapi Miocic.
“Stipe (Miocic) merebut sabuk juara dari (Fabricio) Werdum, dan itu sudah lama sekali,” kata Ngannou. “Memamg Werdum berhak (jadi penantang), namun sekarang saya lah yang lebih berhak. Saya menang (lawan Overeem) dan sekarang menjadi penantang terkuat.”
Overeem yang tadinya merupakan calon penantang terkuat, sesudah pertarungan menyatakan dirinya tidak mengalami cedera berarti. “Saya tidak mengalami kekurangan apa pun,” kata Overeem melalui akunnya. (Red)
Sumber : kompas .com