Katakepri.com, Tanjungpinang – Anggota Komisi 1 DPRD kota Tanjungpinang Simon Awantoko menyayangkan dana sebesar 3,5 M hanya untuk dipergunakan sebagai ajang tontonan.
Beberapa waktu yang lalu WaliKota Tanjungpinang Lis Darmansyah, telah menetapkan jembatan Sei Carang menjadi salah satu Ikon pariwisata Tanjungpinang.
Salah satu bentuk upaya Pemko Tanjungpinang menjadikan jembatan Sei Carang menjadi salah satu Ikon untuk menarik wisatawan datang ke kota gurindam ini dengan menghiasi sekeliling jembatan menggunakan lampu kerlap-kerlip.
Melihat dan menimbang lampu kerlap- kerlap jembatan Sei Carang yang kini sudah terpasang namun belum terlihat manfaatnya, fungsinya sebagai tontonan singkat di kala malam. Membuat Anggota Komisi 1 DPRD kota Tanjungpinang Simon Awantoko angkat bicara.
Dimana ia menilai, dengan anggaran sebanyak 3,5 M, banyak hal lain yang di butuhkan dan bermanfaat untuk di anggarankan saat ini.
“Dari komisi 1 DPRD kota sudah meminta untuk menggratiskan baju seragam sekolah anak masuk tahun ajaran, untuk anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, ” bebernya.
Lanjut Simon mengatakan, komisi 1 DPRD kota sebelumnya juga sudah mengusulkan hal tersebut kepada dinas-dinas terkait tetapi sampai saat ini tidak terealisasi.
“kita komisi 1 DPRD sudah meminta hal ini kepada dinas pendidikan, bahkan kita sudah mintakan itu ke tim TAPD, sampai saat ini belum di realisasi oleh pemerintah daerah, ” jelasnya.
Dalam pandangannya sebagaimana kebutuhan sehari-hari, Lampu kerlap-kerlip merupakan kebutuhan sekunder, sama sekali bukan kebutuhan pokok atau primer.
Simon yang merupakan Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan, dengan dana sebesar 3,5 M, tersebut sepatutnya sudah bisa mengcover keluarga-keluarga tidak mampu yang ada di kota Tanjungpinang.
“Bandingkan dana sebesar 3,5 M, hanya untuk di tonton, tetapi kebutuhan dasar saja, seperti pendidikan dan kesehatan kita masih belum maksimal, disinikan tugas kita membantu masyarakat, “Pungkasnya. (Angga)