katakepri.com, Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada menolak usulan pemerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi penghafal kitab suci. Penolakan ini terkait surat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang bersedia menerima mahasiswa baru dengan menampung para penghafal kitab suci dan pelantun kitab dengan seni.
“Terkait surat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM nomor 5447/UN1/EB/KL/2017 perihal usulan jalur penerimaan mahasiswa baru di UGM, dengan ini disampaikan bahwa pimpinan UGM telah memutuskan untuk tidak mengakomodasi usulan tersebut,” kata juru bicara UGM Iva Aryani, Sabtu, 4 November 2017.
Sebagai universitas nasional, Iva mengatakan, UGM terbuka bagi siapa pun anak bangsa yang berprestasi dan berasal dari berbagai kalangan maupun latar belakang. Dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, UGM selalu berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan kebudayaan Indonesia. “Landasan inilah yang melatarbelakangi proses penerimaan mahasiswa baru UGM,” ujar Iva.
FEB UGM sebelumnya bersedia menerima mahasiswa baru para penghafal kitab suci dan pelantun kitab dengan seni. Wacana ini muncul setelah ada evaluasi penerimaan mahasiswa baru 2017 pada 24 Oktober 2017 yang lalu. Fakultas itu siap menerima calon mahasiswa melalui jalur seleksi bibit unggul.
Namun, surat yang beredar dan ditandatangani Dekan FEB UGM Eko Suwardi tersebut tidak secara spesifik menyebut kitab suci agama tertentu. “Itu baru usulan sehingga belum resmi, belum sampai hal-hal jumlah dan sebagainya,” kata Eko, Sabtu, 4 November 2017. (Red)
Sumber : tempo.co