Katakepri.com, Tanjungpinang – Mendengar tragedi/insiden yang di alami Alfonso di RSUP Ahmad Thabib Beberpa waktu lalu membuat DPRD Kepri ikut bicara.
Insiden tindak operasi yang di lakukan dokter Fitri Ashadi terhadap Pasien yang bernama Alfonso di RSUP Beberpa waktu lalu menjadi polemik tersendiri di medsos, sampai- sampai terdengar di ranah DPRD Kepri.
Salah satunya Jumaga Nadeak ketua DPRD provinsi ini juga ikut bicara terkait pemberitaan insiden tersebut dimana Jumaga dalam hal ini menghimbau agar kinerja seluruh tenaga medis baik di kota Tanjungpinang maupun di rumah sakit di KEPRI kedepan lebih di tingkatkan lagi.
“Harus lebih di tingkatkan lagi dan harus mengutamakan mekanisme standar operasional prosedur (SOP), harus lebih hati-hati lah,” katan Jumaga ketika di jumpai seusai rapat paripurna di ruangannya, Jumat (03/11).
Terkait hal yang sama Dr.Afrizal Dachlan anggota DPRD provinsi sekaligus Mantan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dua periode ini juga mengatakan bahwa insiden yang terjadi adalah benar- benar insiden yang biasa terjadi.
“Dokter Fitri Ashadi juga menjelaskan sebelum mengambil tindakan ia sudah menjelaskan kepada pihak pasien serta keluarga pasien untuk mengambil langkah berikutnya,” paparnya.
Afrizal Juga mengatakan bahwa semua sudah disampaikan dan di Infokan kepada pihak keluarga artinya mereka sudah membuat perjanjian untuk tindakan Medis dan mereka menyetujuinya.
“Pemasangan alat kedalam badannya (Mediolisa) alat pencuci darah dan alat tersebut terbawa memang kelalaian dokter Fitri Ashadi, namun terapi itu sesuai prosedur, lagi pula pada waktu itu kondisi si pasien memang dalam keadaan lemah, ia akan bertanggung jawab,” tutupnya. (Angga)