katakepri.com, Bandung – Ketua DPD PDI-P Jawa Barat TB Hasanudin mengatakan, dipilihnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamilsebagai calon gubernur oleh Partai Golkar secara otomatis memutuskan koalisi Golkar dan PDI-P dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Apalagi, bangunan koalisi di daerah tersebut selama ini merupakan hasil perjuangan komunikasi yang solid antara pihaknya dengan kepengurusan Golkar Jabar yang dipimpin Dedi Mulyadi.
“Koalisi kedua partai di Jabar yang sudah terbangun (PDI-P dan Golkar), untuk tingkatan kota-kabupaten masih dipertimbangkan. Tapi untuk pilgub, Golkar lebih pilih Ridwan Kamil. Jadi koalisi Jabar nggak akan lanjut,” jelas TB Hasanudin, Minggu (29/10/2017).
Sebelum diumumkan rekomendasi calon gubernur ke Ridwan Kamil oleh Golkar, pihaknya sudah menjalin koalisi di tingkat Jabar bersama Golkar dan Hanura. Bahkan koalisi tersebut telah dirintis beberapa bulan lalu untuk menghadapi pilkada serentak tahun 2018.
“DPP Golkar kan ke sana (Ridwan Kamil), tapi kita lihat nanti kader Golkar daerah Jabarnya ke siapa,” kata dia.
Terkait calon dari PDI-P untuk Pilgub Jabar, tambah dia, pihaknya telah melaksanakan uji visi oleh beberapa calon gubernur dan wakil gubernur beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah Ketua Golkar Jabar Dedi Mulyadi.
Namun, untuk keputusannya nanti pihaknya tetap akan menunggu keputusan DPP PDI-P siapa yang nantinya akan diusung oleh partainya sebagai calon gubernur Jabar.
“Kalau siapa-siapanya nanti akan diputuskan DPP,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, DPP Partai Golkar melalui Sekretaris Jenderal Idrus Marham memberikan keterangan pers bahwa Partai Golkar telah memberikan rekomendasi untuk Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien ketimbang kadernya sendiri sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Tahun 2018 mendatang. (Red)
Sumber : kompas.com