Orang Kepri Paling Bahagia di Sumatera

katakepri.com, Batam – Masyarakat Provinsi Kepulauan Riau dinilai paling bahagia se-Sumatera. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Kebahagiaan Kepri yang tertinggi di Pulau Sumatera. Bahkan berada di peringkat ke-7 nasional.

Tahun 2016 indeks kebahagiaan Kepri mencapai angka 73,11. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian nasional 70,69.

“Angka ini meningkat dari tahun 2014 yang mencapai angka 72,42. Hal ini menunjukkan tingkat kehidupan penduduk Kepri yang semakin bahagia,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad membacakan sambutan Gubernur Kepri di upacara Hari Jadi Kepri ke-15 tingkat Kota Batam di Dataran Engku Putri Batam Centre, Senin (25/9).

Selain indeks kebahagiaan, indeks pembangunan manusia (IPM) Kepri juga mengalami peningkatan. Pada 2016, IPM Kepri sebesar 73,99 naik 0,24 poin dari tahun sebelumnya 73,75.

IPM Kepri 2016 ini juga menjadi yang tertinggi di Sumatera. Serta lebih tinggi dari IPM nasional 70,18.

Angka harapan hidup (AHH) Kepri juga meningkat enam tahun terakhir. Periode 2010-2016, AHH meningkat 1,03 dengan rata-rata peningkatan 0,25 persen per tahun.

Dalam sambutannya Gubernur mengatakan banyak capaian yang sudah diraih Kepri selama 15 tahun ini. Namun ke depan lebih banyak yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan yang semakin kompleks.

Guna mencapai hal tersebut, pemerintah merumuskan rencana pembangunan jangka menengah yang bersifat inklusif, holistik, tematik, dan spasial.

Beberapa bidang program prioritas disusun dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Baik di bidang infrastruktur, perhubungan, kelautan perikanan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, hingga pengentasan kemiskinan.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan meski sudah banyak capaian, pemerintah daerah termasuk Pemerintah Kota Batam tidak boleh berpuas diri. Karena pada prinsipnya tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin.

“Kita harus buat sejarah terus. Buat terobosan terus. Pembangunan yang baik spiritnya ada dua, peningkatan dan pemberdayaan. Kalau dua ini terlaksana pada setiap pembangunan berarti kita ada di jalan yang benar,” ujarnya. (Red)