katakepri.com, Batam – Pemerintah Kota Batam akan mendapat 150 konverter kit untuk mengubah kendaraan dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas (BBG). Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin mengatakan untuk pemilihan kendaraannya nanti akan dibicarakan secara teknis.
“Kebijakan teknis nanti Pak Walikota. Tapi ini kita dukung. Karena ketika sudah gunakan gas, terjadi efisiensi 20-40 persen. Ini sesuai dengan kebijakan Walikota yang ingin ada efisiensi di Pemko Batam,” kata Jefridin dalam sosialisasi pemasangan konverter kit di Hotel PIH, Rabu (30/8).
Selain Pemko Batam, Kementerian ESDM bersama PT PGN juga memberikan 150 konverter kit untuk angkutan umum. Konverter kit gratis ini akan dibagikan pada pengemudi taksi.
“Kita sudah trial (ujicoba) tiga bulan pada taksi, angkutan barang, dan mobil pribadi. Pengemudi taksi bilang ada dua opsi untuk mereka setelah pakai BBG. Tetap kerja delapan jam, bawa pulang lebih banyak. Atau kerja enam jam, dua jamnya lagi istirahat,” kata Sales Area Head PGN Batam, Amin Hidayat.
Kendaraan yang menggunakan BBG bisa menghemat sampai Rp 1,5 juta per tahun dibanding BBM non subsidi. Karena harga gas untuk kendaraan di SPBG PGN Batam adalah Rp 4.500 per liter setara premium.
Selain itu penggunaan BBG juga lebih ramah lingkungan. Program ini merupakan upaya diversifikasi energi, guna mensukseskan upaya bauran energi yang dicanangkan pemerintah.
“Diharapkan dengan sosialisasi ini, calon penerima konverter dapat memahami mengenai manfaat, keamanan dan efisiensi dari penggunaan konverter kit bagi kendaraannya. Konverter kit yang akan dibagikan mempunyai sistem bi-fuel, sehingga calon penerima tidak perlu mengkhawatirkan kehabisan gas di tengah jalan karena dapat di-switch ke BBM,” ujarnya.
Perwakilan Kementerian ESDM, Agustin Hermawan mengatakan pemerintah ingin mengembangkan bahan bakar non fossil untuk menurunkan emisi hingga 2025. Konversi BBM ke BBG dapat membantu upaya tersebut.
“Gas ramah lingkungan. Tingkat polusi antara gas, minyak, batubara, lebih ramah lingkungan adalah gas. Tingkat merkurinya juga lebih rendah dari batubara,” ujarnya.
Guna mendukung upaya konversi ini pemerintah sudah menyiapkan 68 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), tersebar di Jawa dan Sumatera. Sebanyak 46 unit dibangun menggunakan APBN. sisanya 22 unit non APBN.
“Tahun ini kita akan bagikan 5.000 unit konkit (konverter kit) untuk kendaraan umum dan taksi yang tersebar di wilayah yang ada SPBG-nya. Negara kita termasuk lambat. Di Iran, pada 2016, sudah 4 juta kendaraan yang gunakan gas, dengan 2.350 SPBG,” kata dia. (Red/Hum)