Wakil Dewan Pers Pusat : ” Wartawan Pedomanin 11 Kode Etik Jurnalis “

katakepri.com, Tanjungpinang – 

Dalam rangka memupuk tali silaturahmi dan optimalisasi kerjasama antara pemrintah daerah dengan insan pers di Pemerintah Kota Tanjungpinang. Bagian Humas dan Protokol menggelar dialog ramadhan bersama pers di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang, Minggu (18/6).

Acara ini dihadiri Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, Wakil Walikota H. Syahrul, S. Pd, unsur FKPD, dan sejumlah kepala OPD di lingkup Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Tak tangung-tanggung acara ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Dewan Pers Pusat, Ahmad Jouhar, Ketua PWI Kepri, Ramon Damora, Akademisi Zamzami A. Karim selaku moderator. Dalam acara ini topik yang dibahas mengenai Media Cyber di Era Digital

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Ramon Damora menjelaskan kewajiban seorang jurnalis harus berpatok kepada kebenaran fungsional, kebenaran dalam penyampaian peristiwa agar masyarakat bisa memperolehi informasi yang mereka butuhkan. Seringkali kita jumpai perbedaan penyampaian isi berita, bahkan ada media yang terkesan tendesius dan melanggar etika jurnalisme itu menyerang pihak tertentu.

“ Kebenaran suatu berita bisa tercapai bila memenuhi prinsip dasar peliputan seperti akurat dan berimbang, bukti kebenarnnya misalnya dalam bentuk dokumen wawancara. Jurnalis harus lebih hati-hati dalam menulis berita, apalagi di era digital saat ini, tantangan terberat wartawan adalah akurasi berita, disinilah sebuah media akan mempunyai nilai lebih “, ujarnya kepada seluruh awak media yang hadir.

Dia mengakui, sosok Walikota Tanjungpinang sangat terbuka kepada media, jarang sekali kita temui seorang pemimpin daerah seperti ini, contohnya saja acara dialog ramadhan ini rutin digelar setiap tahunnya ini sebagai bukti kalau Pemko Tanjungpinang terus membangun komunikasi yang baik dengan pers,”pungkasnya

Walikota Lis Darmansyah berharap kepda media untuk terus berkarya dan membangun komunikasi yang baik bersama pemerintah, dengan memberikan sajian berita yang akurat dan berimbang,” Apapun informasi dan permasalahan yang ada di pemerintahan, saya (Walikota) berupaya menyampaikan kepada publik. Semoga kemitraan antara pemerintah dengan pers bisa lebih ditingkatkan guna penyebaran informasi pembangunan kepada masyarakat “, ucap Walikota

Sementara itu, Wakil Walikota, H. Syahrul, S. Pd menyebutkan bahwa era digital saat ini ada yang berdampak negatif dan positif, disinilah kemampuan media harus bisa menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat. Diakuinya, pers memiliki peran penting dalam menyampaikan hasil-hasil pembangunan Kota Tanjungpinang.

“ Selama ini pemko Tanjungpinang merasa terbantu atas kerjasama dengan media dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Baginya media adalah ujung tombak dalam memberikan informasi terupdate, aktual, dan terpercaya serta bermanfaat yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mudah-mudahan kerjasama kita terus terjalin dengan baik,”ujarnya

Dalam pemaparannya, Wakil Dewan Pers Pusat, Ahmad Jouhar mengatakan media sosial adalah media yang tidak memiliki filter, efeknya informasi yang diberikan dapat mempengaruhi masyarakat. Lantas bagaimana peran media yang notabennya bekerja mencari informasi untuk berita-berita yang belum tentu kebenarannya.

Peran sebagai seorang wartawan dalam menyajikan informasi harus sesuai dengan kaidah 11 kode etik jurnalistik. Kepatuhan pada kode etik merupakan salah satu ciri wartawan profesional. Pekerjaanya didedikasikan pada masyarakat bukan pada kepentingan pihak-pihak tertentu dan bukan pula didasarkan pada keuntungan finansial. Bila wartawan itu memiliki pengetahuan, berprilaku melalui kode etik, berorientasi pada kepentingan umum, akan membedakan mereka antara wartawan profesional dan wartawan asal-asalan.

Untuk itu, wartawan sebagai pemegang informasi berperan penting untuk menjaga kesahihan informasi yang diterima masyarakat di era digital saat ini.” terangnya

Sebelumnya Sabtu (18/6) Wakil Dewan Pers ini diajak berkeliling ke Pulau Penyengat oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol, Boby Wira Satria. Disana ia terpesona akan peninggalan sejarah kerajaan Melayu yang masih terjaga dengan baik. Ia pun tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan situs-situs sejarah yang ada. Bak tour guide, Bobby menjelaskan semua situs sejarah yang dikunjungi, seperti Makam, Masjid, Rumah Tabib hingga wilayah Pulau Penyengat. Jauhar sendiri terkesan menyengat saat mengunjungi Pulau Penyengat, “ Saya sangat terkesan sehingga menyenggat ketika berada di Pulau Penyengat, InsyaAllah nanti saya akan mengajak keluarga untuk datang ke sini lagi, “ ucapnya. (Red/Humas)